Senin, 02 April 2012

Promo Terbaru, Jangan Sampai Kehabisan!

Ini dia Promo terbaru dari Gema Shafa Marwa (GSM), percayakan perjalanan umroh dan haji anda kepada Gema Shafa Marwa (GSM) ANDA PERCAYA, KAMI AMANAH

Selasa, 27 Maret 2012

Senyum Untukmu, Tamu Allah dengan Umroh dan Haji Plus GSM

Apa yang orang bayangkan selama ini bahwa mendaftar menjadi tamu Allah itu sulit ternyata salah. Bahkan kalau boleh dibilang hal itu sangat mudah. Banyak biro atau lembaga yang bisa membantu anda dalam proses mendaftar sampai dengan anda berangkat ke rumah Allah (Baitullah). Salah satunya adalah biro perjalanan haji dan umroh yang siap membantu anda kapan saja dan dimana saja adalah PT. Gema Shafa Marwa (GSM). PT. Gema Shafa Marwa mulai didirikan pada tanggal 18 Oktober 1993 di Jakarta. Sampai saat ini, PT. GSM telah memberangkatkan ribuan jamaah tanpa komplain yang berarti dari para jamaahnya. Tadinya PT. GSM hanya membuka kantornya di Jakarta saja, tapi lambat laun perkembanganya semakin pesat, sehingga PT. GSM mempunyai perwakilan cabang di seluruh Indonesia termasuk di Semarang. PT. GSM cabang Semarang didirikan oleh KH. Mahmud Mahfudz, Lc dan keluarga. Beliau adalah Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Tengah sekaligus ustadz yang sudah melalang buana mengisi pengajian di jawa tengah. Selain itu, beliau juga termasuk anggota tim pembimbing umroh GSM. PT GSM cabang Semarang berkedudukan di Jl. Lampersari No. 45, Semarang. Bagi anda yang ingin melaksanakan ibadah umroh maupun haji plus dengan mudah, langsung bisa mendaftar di kantor PT. GSM cabang Semarang atau langsung menghubungi Nomor-nomor di bawah ini : Telp. (021)8410481, SIMPATI 081325298325, MENTARI 081575395344, XL 087731629446

Minggu, 25 Maret 2012

Ibadah Yang Pahalanya Sebanding Dengan Pahala Haji dan Umroh

Setiap muslim pasti di dalam hatinya terpatri keinginan untuk beribadah haji ke Baitullah. Ibadah yang hanya berlangsung sekali setahun. Mereka yang sudah mengecapnya pun, masih antusias ingin mengulanginya di tahun-tahun berikutnya. Walaupun harus merogoh kocek dalam-dalam, tidak jadi masalah asalkan keinginan itu tercapai. Bagi calon jamaah yang masuk daftar tunggu tahun-tahun berikutnya, harap-harap cemas. Mereka memperbanyak doa agar usia dipanjangkan dan dikaruniai kesehatan. Bagaimana bagi mereka yang tidak mampu, apakah cukup hanya dengan mengelus dada seraya berdoa sambil menggantungkan harapan yang kemungkinan tak tercapai? Tidak harus demikian. Allah Ta’ala maha memberi motivasi dan Rasul-Nya pandai menghibur. Sesungguhnya agama ini dibangun atas dasar kemudahan, tiada mempersulit dan tanpa paksaan bagi yang tidak berkemampuan. “Allah menginginkan bagimu kemudahan dan tidak menginginkan kesulitan.” (QS Al Baqoroh 185) Allah memahami kadar kemampuan hamba-Nya, sehingga Ia tidak mewajibkan sesuatu melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Islam sangat memahami keterbatasan atau udzur yang menimpa pemeluknya. Sehingga pada kondisi demikian, Islam membuka pintu seluas-luasnya beberapa “ibadah pelipur lara” melalui amalan tertentu sebagai pengganti untuk meraih pahala haji atau umrah. Tujuannya agar surga Allah itu bisa diwarisi oleh mereka yang beriman dan beramal shalih, apapun “kasta-nya”. Setiap amal shalih dalam Islam, tidak akan luput dari catatan malaikat. Sehingga sekecil apapun bentuk amalan itu, tidak boleh diremehkan, apalagi bila menjadi alasan untuk tidak mengerjakannya. Nabi saw bersabda: “Janganlah engkau meremehkan sekecil apapun perbuatan baik itu, walaupun hanya dengan berwajah manis saat bertemu saudaramu.” (HR Muslim) Allah amat mencintai hamba-hambanya yang begitu taat di tengah kondisinya yang tiada berkecukupan. Hidup mapan bukan jaminan keimanan. Sebab kemapanan tidak selalu beriringan dengan ketaatan, bahkan sering menjadi benalu. Sering menjadi faktor utama keengganan seseorang menghambakan diri kepada Tuhannya. Al-Imam Ibnu Rajab, salah seorang ulama terkemuka mazhab Hanbali, dalam karyanya, Latho’if Al-ma’arif menukil beberapa amalan yang pahalanya sebanding atau selevel dengan ibadah haji atau umrah. Amalan-amalan tersebut beliau kutip dari hadits Nabi, atsar para sahabat, dan pendapat para tabi’in. Pertama hadits nabi saw. “Barangsiapa salat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir kepada Allah Ta’ala sampai terbit matahari lalu salat 2 rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umroh secara sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR. Tirmizi, Hadis Hasan) Bukankah setiap orang bisa mengupayakan solat subuh berjamaah terutama di masjid? Lalu setelah itu menyisihkan sedikit waktu dengan berzikir dan diakhiri dengan salat sunnah 2 rakaat saat mentari telah terbit. Tidak rumit bahkan sangat mudah. Berzikir di sini bisa dengan membaca Al Qur’an, bermuhasabah atau mendengar tausyiah. Bukankah itu semua adalah esensi dari zikrulloh? Motivasi sekaligus hiburan Rasul saw di atas sengaja diperuntukkan bagi siapa saja, khususnya kaum fakir. Agar mereka tidak patah semangat dan putus harap. Semua orang bisa meraihnya tanpa terkecuali. Amalan ini bisa dilakukan sesering mungkin. Bahkan, setiap hari. Dalam hadis ini, Rasul saw mengulang kata Tammatan (sempurna) sampai tiga kali. ini adalah indikasi bahwa targhib (anjuran) beliau tidak main-main. Karena pahala Allah hanya diberikan bagi mereka yang bersungguh-sungguh dan tidak meremehkan amal sholih sekecil apapun itu. “Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”(QS At Taubah 120) Kedua, Menghadiri shalat jumat dari awal sampai akhir sebanyak empatpuluh kali shalat Jumat berturut-turut sama pahalanya dengan ibadah pahala haji sunnah. Said bin Al-Musayyib berkata;” Ibadah jumat lebih saya sukai daripada menunaikan haji sunnah. Sesungguhnya Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam mensejajarkan yg bersegera datang menunaikan shalat jumat seperti orang yg berkurban di Baitullah” Dan dalam hadist dhaif disebutkan,” shalat jumat adalah ibadah haji bagi orang-orang miskin”. Ketiga, keluar menuju masjid dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu dan shalat dhuha. Abu Umamah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, bahwa Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:” Barangsiapa bersuci dari rumahnya, kemudian menuju masjid untuk menunaikan shalat fardhu, maka pahalanya seperti pahala seorang haji dalam keadaan ihram. Dan barangsiapa yg menunaikan shalat dhuha, maka pahalanya seperti pahala orang yg menunaikan ibadah umrah”. Keempat, berbakti kepada kedua orangtua. Karena Rasulullah Shallalahu Alaihi wa Sallam pernah berwasiat untuk berbakti kepada ibu, lalu beliau bersabda,” Kamu seperti orang yg menunaikan haji, menunaikan umrah, dan orang yg berjihad”. Kelima, keluar menunaikan shalat hari raya Idul Fitri pahalanya seperti pahala ibadah umrah. Seorang sahabat berkata, Keluar untuk menunaikan shalat hari raya Idul Firi pahalanya seperti pahala ibadah umrah, sedangkan shalat di hari raya Idul Adha pahalanya seperti pahala ibadah haji. Sungguh amalan yang pahalanya sangat menggiurkan, bukan? Keenam, memenuhi kebutuhan saudaramu yang muslim ketika dalam kekurangan. Ulama besar Hasan Al Basri berkata,” Memenuhi kebutuhan saudaramu yg muslim ketika dalam kesusahan pahalanya lebih baik daripada ibadah haji yg dilakukan berkali-kali”. Uqbah bin Abdul Ghaffar berkata,” Shalat isya’ yg dilakukan dengan berjamaah di masjid pahalanya seperti pahala ibadah haji, dan shalat subuh yg ditunaikan dengan berjamaah di masjid pahalanya seperti pahala umrah” Subhanallah betapa Allah SWT membuka pintu karunia seluas-luasnya. Hanya orang-orang yang diberi taufiklah yang tetap semangat mengejar karunia itu. Nah bagi siapapun yang kepincut naik haji, beberapa alternatif di atas kalau tidak seluruhnya dipraktikkan, maka sebaiknya kita upayakan sebagiannya. Kita meniatkan dengan melanggengkan amalan di atas, semoga akan membuka jalan kita semua menuju Baitullah. Insya Allah.

Haji Plus Menjadi Sebuah Alternatif dikala Haji Reguler Sudah Memasuki 10 Tahun Waktu Tunggu

Haji adalah rukun islam yang ke-5 setelah syahadat, sholat, zakat dan puasa. berbeda dengan rukun yang lain, Allah mengistimewakan haji dengan menambahkan kata "bagi yang mampu". Mampu di sini bisa diartikan mampu secara dzohir maupun batin. mampu secara batin disini adalah mampu secara niat atau keinginan, sedangkan mampu secara batin berarti mampu materi. Makna kata dari rukun islam sebenarnya adalah ketika kita tidak melaksanakannya, maka landasan keislaman kita belum sempurna. Oleh karena itu, beruntunglah orang yang sudah bisa melaksanakan kelima-limanya. Tapi jangan khawatir, bagi yang terkendala dengan rukun yang ke-5 yaitu haji ke baitullah terutama masalah dana, Allah punya solusinya. Ada beberapa amalan yang pahalanya sebanding dengan pahala haji sebagai pelipur lara bagi hambaNya yang tidak mampu secara materi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Di Indonesia, ada 2 badan yang mengelola perjalanan ibadah haji, yaitu pemerintah (dalam hal ini Departemen Agama) dan swasta. Untuk ibadah haji yang dikelola pemerintah, biaya ibadah hajinya lebih murah sehingga biasa disebut dengan haji Reguler (biasa) sedangkan ibadah haji yang dikelola oleh swasta (dalam hal ini biro perjalanan haji), biaya ibadah hajinya lebih mahal sehingga biasa disebut dengan Haji Plus. perbedaan antara haji reguler dan haji plus tidak hanya dalam harga saja, tapi juga dalam fasilitas seperti akomodasi, transportasi dan pelayanan. Hal ini sesuai dengan Pepatah Jawa "Ono Rego, Ono Rupo", yaitu fasilitas akan sebanding dengan harga yang dibayarkan. Para pendaftar haji tiap tahun semakin meningkat. Hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan quota dari pemerintah Arab Saudi untuk jumlah jamaah haji dari Indonesia. Hal ini menyebabkan waiting list (daftar tunggu) ibadah haji di Indonesia untuk tahun 2012 ada yang sudah mencapai 10 tahun. Hal ini membuat para calon jamaah haji ketar-ketir. Mereka takut, sebelum mereka bisa naik haji, mereka sudah dipanggil oleh Allah SWT (dalam hal ini meninggal dunia). Oleh karena itu diharapkan calon ibadah haji yang sudah mendaftar dan waktu tunggunya relatif lama untuk banyak-banyak berdoa agar diberikan keselamatan dan kesehatanm sampai waktu mereka berangkat haji tiba. Bagi orang-orang yang diberikan rizki lebih, biasanya mereka lebih memilih haji plus. Meskipun biayanya agak mahal dibanding haji biasa, tapi mereka bisa mendapatkan fasilitas plus dan waktu tunggu yang lebih pendek dari pada haji reguler. Untuk haji plus, waktu tunggu paling lama adalah 5 tahun dengan biaya minimal 45 juta rupiah. Jika ingin waktu tunggunya lebih cepat lagi, bisa membayar lebih mahal lagi dengan biaya minimal 7000 US Dolar (sekitar 65 juta rupiah) mendapatkan waktu tunggu sekitar 2 tahun. Waktu tunggu yang sangat lama untuk haji reguler membuat banyak orang mulai melirik haji plus. Hal ini merupakan peluang yang bagus bagi swasta untuk terus mengembangkan bisnis biro perjalanan haji nya. Wallahu A'Lam Bisshowab

Kamis, 15 Maret 2012

Tak Terpengaruh Isu Moratorium, Pendaftaran Haji Masih Berlangsung

KUDUS, suaramerdeka.com Isu moratorium (penghentian sementara) pendafatran haji yang dilontarkan oleh Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu tidak mempengaruhi kegiatan pendaftaran haji, meskipun sampai saat ini porsi haji sudah memasuki tahun 2021. Kepala Kantor Kementrian Agama Kudus, H Hambali melalui Kepala Seksi Penyelengraan Haji dan Umrah, H Ahmad Sururi kemarin menjelaskan, pada prinsipnya piahknya tetap mengikuti mekanisme yang berlaku dari pemerintah pusat. "Moratorium baru sebatas usulan dan hal ini tidak berpengaruh pada kegiatan pendafatraan haji saat ini," katanya.

Jumat, 09 Maret 2012

Polemik Dana Talangan Haji

Silang pendapat yang terjadi anatara Kementrian Agama dan Perbankan terkait dengan dilarangnya dana talangan haji oleh pihak bank makin memanas. Masing-masing kubu berupaya untuk kekeuh dengan pendiriannya. Seperti diketahui, bahwa Kementrian Agama sudah melempar sinyal akan larangan pihak bank untuk menalangi biaya haji. Alasannya, Calon Jamaah Haji (CHJ) bisa memiliki tanggungan pinjaman yang telah diberikan oleh bank. Senada dengan hal itu, Ketua Umum PP Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Kurdi Mustafa mengatakan, upaya bank untuk menalangi dana haji para CJH adalah tidak baik. Sebab, itu tak sejalan dengan syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh CJH. "Mereka kan sebenarnya uangnya tidak ada. Tetapi ditawari utang dahulu," paparnya lebih lanjut. Akibatnya CJH justru menanggung utang. Dia meminta pihak bank hanya bersifat menampung uang pendaftaran yang disetor CJH. Tanpa harus meminjami atau menalangi. (Radarlampung.com, 7/3/2012) seolah tidak mau kalah, pihak bank malah meminta pemerintah tidak tergesa-gesa menetapkan aturan pelarangan dana talangan haji ini. Seperti dilontarkan oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah Benny Witjaksono, yang meminta pemerintah untuk tidak gegabah melakukan moratorium dana talangan haji. Pasalnya, akan membuat banyak masyarakat memprotes hal itu karena program yang diberikan bank ini cukup membantu. "Kalau kita sih prinsipnya membantu calon jamaah biar bisa berangkat saja," ujar Benny Dia mengklaim bahwa dana talangan haji yang diberikan kepada jamaah itu tidak dikenai bunga, dan hanya biaya administrasi dan uang muka. Besaran biaya administrasi dan uang muka di tiap bank berbeda-beda jumlahnya. Untuk Bank Mega Syariah minimal jamaah harus menyetor atau membuka rekening terlebih dahulu sebesar Rp 5 juta per orang. "sisanya Rp 20 juta kita yang talangi dahulu," sebutnya. (Radarlampung.com, 6/3/2012)

Minggu, 04 Maret 2012

GSM, Pilihan Aman dan Syar'i Untuk Perjalanan Haji dan Umroh Anda

PT. Gema Shafa Marwa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perjalanan Haji & Umroh, didirikan sejak tanggal 18 Oktober 1993 dihadapan notaris Agus Madjid, SH. yang berkedudukan di Jakarta. Secara resmi termasuk salah satu anggota tetap ASITA (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies) DPD DKI Jakarta sejak 27 Mei 1997 dan AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia) yang sebelumnya bernama AMPUH sejak 8 Juli 1997. Di tahun yang sama, juga secara resmi telah mendapat IZIN Menteri Agama R.I. sebagai Penyelenggara ibadah Umroh no. 678 tahun 1997 yang telah mengalami dua kali perpanjangan izin yaitu no. D/215 tahun 2000 dan D/365 tahun 2004. Sama seperti umroh, sebagai Penyelenggara ibadah Haji Plus pun telah mengalami dua kali perpanjangan izin dari no. D/95 tahun 2000 menjadi no. D/378 tahun 2003 dan terakhir no. D/458 tahun 2006.

PT. Gema Shofa Marwa kini tidak hanya ada di Jakarta saja, tetapi sudah membuka cabang di beberapa daerah. Kantor PT. GSM cabang Semarang dibuka pada tanggal 5 Maret 2012. Jadi bagi seluruh warga negara Indonesia terutama warga kota Semarang yang ingin melaksanakan haji maupun umroh, bisa langsung datang ke Kantor GSM Semarang yang beralamat di Jalan Lampersari No.45 atau hubungi kami di (024)8410481.